KEPEMIMPINAN
YANG HARUS DICONTOH
OLEH
NAMA :
INDAH LARASATI
NIM
:D0A014027
KELAS : F / DIII
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
FAKULTAS
PETERNAKAN
UNIVERSITAS
JENDERAL SOEDIRMAN
2014
KATA
PENGANTAR
Puja
dan puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmatNya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah kepemimpinan.
Terwujudnya
tugas makalah ini juga tidak terlepas dari pihak yang telah membantu. Oleh
karena itu saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Muhammad Nuskhi yang
telah memberikan arahan, sehingga dapat terselesaikannya makalah paper ini,
serta dengan adanya beberapa sumber dari buku-buku yang sangat membantu
dalam mendukung referensi saya untuk menyelesaikan tugas makalah
paper ini.
Purwokerto, 18 Desember 2014
penulis
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1.Latar
Belakang
Sebagai
manusia kita harus memiliki sikap yang dekat dengan ALLAH SWT. Karena kita
harus memiliki ikatan dekat dengan tuhan kita. Seperti sholat wajib, sholat
sunnah, puasa wajib, puasa sunnah, bersedekah, berkelakuan baik.
Efisien
merupakan sikap tidak boros. Sebagai manusia kita harus selalu memiliki sifat
efisien agar kita tidak membuang-buang sesuatu yang diperlukan secara
Cuma-Cuma.
Manusia
merupakan makhluk sosial yang saling membutuhkan bantuan satu sama lain. Namun
kita harus tolong menolong dalam hal kebaikkan. Sebagai panutan atau pemimpin
kita harus memiliki moral yang baik agar dapat dicontoh oleh masyarakat atau
pengikutnya. Pemimpin yang profesional merupakan pemimpin yang dapat diandalkan
dan dapat dipercaya.
1.2. Tujuan
a) Mengkaji
Gaya Kepemimpinan Rasulalloh.
b) Mengkaji
Pemimpin Yang Hubungannya Dekat Dengan Tuhan.
c) Mengkaji
Pemimpin Yang Efisien.
d) Mengkaji Pemimpin Yang Penolong.
e) Mengkaji
Pemimpin Yang Bermoral.
f)
Mengkaji Pemimpin Yang Profesional.
BAB II KEPEMIMPINAN
MENURUT ISLAM
Secara
etimologi, kepemimpinan berasal dari kata dasar pemimpin, dalam bahasa
Inggrisnya “leadership” yang berati kepemimpinan, dari kata dasar “leader”
berarti pemimpin dan akar katanya “to lead” yang terkandung beberapa
arti yang saling erat berhubungan: bergerak lebih awal, berjalan di awal,
mengambil langkah awal, berbuat paling dulu, mempelopori, mengarahkan
pikiran-pendapat-orang lain, membimbing, menuntun, menggerakkan orang lain
melalui pengaruhnya
( Usman,
2006 ).
Sedangkan
menurut Inu Kencana Syafiie, secara etimologi kepemimpinan dapat diartikan
sebagai berikut:
Berasal dari kata “pimpin” (dalam
Bahasa Inggris “lead”) berarti bimbing atau tuntun. Dengan demikian di
adalamnya ada dua fihak yaitu yang dipimpin (umat) dan yang memimpin (imam) (
Syafiie,2000)
Secara
terminologi terdapat beberapa definisi tentang kepemimpinan. Seseorang
pemimpin, baik ia merupakan pemimpin formal maupun informal menqqqjalankan atau
melaksanakan “kepemimpinan” yang dengan sendirinya berbeda: derajatnya,
bobotnya, daerah jangkauannya dan sasaran-sasarannya ( Winardi, 1983 )
Kepemimpinan
adalah suatu proses dimana seseorang dapat menjadi pemimpin ( leader)
melalui aktivitas yang terus menerus sehingga dapat mempengaruhi yang
dipimpinnya.
2.1
Pemimpin
yang dekat dengan tuhan
Seorang pemimpin harus memiliki
hubungan yang dekat dengan Allah agar selalu ingat akan tanggung jawabnya.
Secara kategorial Al-Qur’an mendudukan manusia kedalam dua fungsi pokok, yaitu
sebagai hamba (‘abd ) Allah (Priatna,2004). Pandangan kategorikal ini tidak
mengisyaratkan suatu pengertian yang bercorak dualisme dikotomik. Dengan
penyebutan kedua fungsi ini, al-Quran ingin menekankan muatan fungsional yang
harus diemban oleh manusia dalam melaksanakan tugas - tugas kesejarahan dalam
kehidupannya di muka bumi. Pertama, manusia sebagai hamba (‘abid),
dituntut untuk sukses menjalin hubungan secara vertikal dengan Tuhan. Kedua,
manusia sebagai khalifah, dituntut untuk sukses menjalin hubungan secara
horizontal dengan sesama makhluk. Tidak sukses sebagai hamba, jika seseorang
gagal dalam menjalani tugasnya sebagai khalifatullah. Begitu sebaliknya, tidak
sukses sebagai khalifah, jika seseorang gagal menjalin hubungan sebagai hamba
dengan Tuhan. Manusia yang paripurna atau manusia seutuhnya (insan kamil)
adalah orang yang sukses sebagai hamba juga sebagai khalifah ( Shihab, 2007 ).
Terpilihnya manusia sebagai khalifah
dimuka bumi ini merupakan taqdir Allah dan Allah telah menciptakan manusia
sebagai makhluk yang paling sempurna dibanding makhluk lainnya. ( Shihab, 2007
)
Selain sebagai Abdullah manusia juga ditugaskan untuk
menjadi khalifah. Secara etimologi khalifah oleh Nurcholis Madjid ( 1992 ) mengartikan
khalifah dengan yang mengikuti dari belakang, jadi wakil atau pengganti di
bumi. Sedangkan menurut M. Quraish Shihab ( 2007) kata khalifah, berakar
dari kata khulafa' yang pada mulanya berarti belakang, kemudian
seringkali diartikan sebagai pengganti. Karena yang menggantikan selalu berada
atau datang di belakang, sesudah yang digantikannya
Secara terminologi Hasan Langgulung ( 1989 ) membagi
pengertian khalifah berdasarkan siapa menggantikan siapa dalam kata khalifah
disimpulkan menjadi tiga pendapat. Pertama, mengatakan bahwa umat
manusia sebagai makhluk yang menggantikan makhluk yang lain yang telah menempati
bumi ini. Dipercayai bahwa makhluk itu adalah jin. Kedua, khalifah hanya
bermakna mana–mana kumpulan manusia menggantikan yang lain. Ketiga,
Khalifah tidak sekadar seorang yang menggantikan orang lain, tapi ia (manusia)
adalah pengganti Allah. Khalifah bertindak
dan berbuat sesuai dengan perintah Allah ( Langgulung, 1989 ).
M. Quraish Shihab memberi sebuah kongklusi, bahwa khalifah
adalah seseorang yang diberi kedudukan oleh Allah untuk mengelola suatu
wilayah, ia berkewajiban untuk menciptakan suatu masyarakat yang hubungannya
dengan Allah baik, kehidupan masyarakatnya harmonis dan agama, akal, dan
budayanya terpelihara ( Shihab, 2007 ).
Pandangan tersebut meniscyakan khalifah tidak akan berbuat
sesuatu yang mencerminkan kemungkaran atau bertentangan dengan kehendak Tuhan.
Untuk melaksanakan fungsi kekhalifahan dan peribadatan ini dengan baik, manusia
membutuhkan pendidikan, dan sarana pendukung lainya. Ini menandakan kedudukan
manusia di alam semesta ini, sebagaimana disebutkan al-Quran, sangat erat kaitannya
dengan pendidikan. Manusia yang dapat melaksanakan fungsi-fungsi kekhalifahan
dan peribadatan itulah yang diharapkan muncul dari kegiatan atau usaha-usaha
pendidikan Islam. Karena manusia mempunyai keistimewaan di banding makhluk
Allah yang lain, maka dapat kita lihat dalam surat Al-Baqoroh ayat 30-33 yang
memaparkan proses kejadian manusia dan pengangkatannya sebagai khalifah
(
Priatna, 2004 ).
Peta dan kompas itu adalah al Qur’an. Allah SWT menyatakan,
al Qur’an adalah petunjuk bagi manusia (hudan linnas). Hal ini sesuai
dengan firman allah yang artinya “Beberapa hari yang ditentukan itu ialah)
bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur'an sebagai
petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda
(antara yang hak dan yang bathil).”… (QS. Al Baqarah (2): 185). ( Al-qur’an dan terjemahan, 1998 )
Para
sahabat yang disebut khulafaurrasyidin terdiri dari empat orang khalifah yaitu
:
1.
Abu Bakar Ash-Shiddiq (11-13 H/632-634M).
Abu Bakar, nama lengkapnya ialah Abdullah bin Abi Quhafa
At-Tammi. Di zaman pra Islam bernama Abdul Ka’bah, kemudian diganti oleh Nabi
menjadi Abdullah. Gelar Ash-Shiddiq diperolehnya karena ia dengan segera
membenarkan nabi dalam berbagai pristiwa, terutama Isra’ dan Mi’raj. Abu Bakar
memangku jabatan khalifah selama dua tahun lebih sedikit, yang dihabiskannya
terutama untuk mengatasi berbagai masalah dalam negeri yang muncul akibat
wafatnya Nabi
(Amin,
2009 ).
2.
Umar bin Khaththab (13-23H/634-644M)
Umar
bin Khaththab nama lengkapnya adalah Umar bin Khaththab bin Nufail keturunan
Abdul Uzza Al-Quraisi dari suku Adi; salah satu suku terpandang mulia. Umar
dilahirkan di mekah empat tahun sebelum kelahiran Nabi Muhammad SAW. Ia adalah
seorang berbudi luhur, fasih dan adil serta pemberani. ( Amin, 2009 ).
Selama
pemerintahan Umar, kekuasaan Islam tumbuh dengan sangat pesat. Islam mengambil
alih Mesopotamia dan sebagian Persia dari tangan dinasti Sassanid dari Persia
(yang mengakhiri masa kekaisaran sassanid) serta mengambil alih Mesir,
Palestina, Syria, Afrika Utara dan Armenia dari kekaisaran Romawi . Saat itu
ada dua negara adi daya yaitu Persia dan Romawi. Namun keduanya telah
ditaklukkan oleh kekhalifahan Islam dibawah pimpinan Umar. ( Donner, 1981 )
3.
Utsman bin Affan (23-36H/644-656M).
Khalifah
ketiga adalah Utsman bin Affan. Nama lengkapnya ialah Utsman bin Affan bin Abil
Ash bin Umayyah dari suku Quraisy. Seperti halnya Umar, Utsman diangkat menjadi
Khalifah melalui proses pemilihan. Bedanya, Umar dipilih atas penunjukan
langsung sedangkan Utsman diangkat atas penunjukan tiadak langsung, yaitu
melewati badan Syura yang dibentuk oleh Umar menjelang wafatnya ( Abu, 1996 ).
4.
Ali bin Abi Thalib.
Setelah
Usman wafat, masyarakat beramai-ramai membaiat Ali bin Abi Thalib sebagai
khalifah. Ali memerintah hanya enam tahun. Selama masa pemerintahannya, ia
menghadapi berbagai pergolakan. Tidak ada masa sedikit pun dalam
pemerintahannya yang dapat dikatakan setabil. Setelah menduduki jabatan
khalifah, Ali memecat para gubernur yang di angkat oleh Usman. Dia juga menarik
kembali tanah yang dihadiahkan Usman kepada penduduk dengan menyerahkan hasil
pendapatannya kepada negara, dan memakai kembali sistem distribusi pajak
tahunan diantara orang-orang Islam sebagaimana pernah ditetapkan Umar ( Amin,
2009 ).
2.2 Efesien
2.2.1
Dengan Dakwah
Secara etimologi (bahasa) dakwah
berasal dari kata da’wah yang bersumber pada kata da’â-yad’û-da’watan
yang berarti panggilan, ajakan atau seruan dan undangan atau do’a ( sukayat,
2009 )
2.2.2 Dengan Membaca
Membaca adalah mengemukakan atau membunyikan rangkaian
lambang – lambang bahan tulis yang dilihatnya dari huruf menjadi kata, kemudian
menjadi frasa, kalimat dan seterusnya.
2.2.3 Bergaul dengan Baik
Bergaul adalah salah satu cara yang
dilakukan manusia untuk bersosialisasi dengan sesama manusia dan bergaul sudah
menjadi suatu kebutuhan bagi setiap manusia.
2.2.4 suka Membantu
Seorang pemimpin yang baik adalah mempunya jiwa suka
membantu yang kesusahan dimana jika ada bawahan ataupun yang lainnya terdapat
kesulitan dia langsung membantunya dengan tulus dan tanpa ada rasa pamrih.
(Darminta, 2005)
BAB III PEMIMPIN YANG PENOLONG,
BAGUS MORALITASNYA
3.1 PENOLONG
3.1.1
Tolong menolong dalam
kebaikan dan ketaqwaan
Menurut Azra (2004)
Menyatakan pada dasarnya ajaran islam tentang tolong menolong memiliki
batas-batas yang jelas kita tidak boleh tolong menolong dalam berbuat dosa dan
keburukan. Dan dianjurkan untuk saling tolong menolong dalam kebaikan. Seperti isi dari surat al-maidah ayat 2 yang
ditafsirkan: “Dan tolong menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan
danjaganlah tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelangarandanbertakwalah
kamu kepada allah sesunguhnya allah amat beratsiksanya”.
Kesadaran
kita untuk selalu bekerjasama dalam menghadapi segala persoalan, saling bantu
membantu, tolong menolong dalam kebaikan , meminimalisir sikap angkuh dan
perilaku sombong dan mengubur ego pribadi kita guna menumbuhsuburkan kestabilan
emosi, kepedulian sosial dan kematangan iman dan taqwa kepada sang Khalik (
Marwan Ampera,2013).
Zainab adalah seorang wanita yang mulia dan baik. Beliau
bekerja dengan kedua tangannya, beliau menyamak kulit dan menyedekahkannya di
jalan Allah yakni beliau bagi-bagikan kepada orang- orang miskin. Tatkala
‘Aisyah mendengar berita wafatnya Zainab beliau berkata: “ Telah pergi wanita
yang mulia dan rajin beribadah, menyantuni para yatim dan para janda.” (Mahmud
dkk, 2012)
3.1.2
Jangan tolong-menolong dalam kejahatan dan dosa
Allah
memerintahkan hamba-hamba-Nya yang beriman supaya bertolong-tolongan dan
bekerjasama dalam melakukan perbuatan baik, yaitu perkara kebajikan (al-birr),
dan mencegah mereka daripada tolong-menolong dalam perkara kebatilan, dan
melarang mereka bantu-membantu dan bekerjasama dalam perkara haram dan dosa
(Ridha, 2007).
Dalam
firman Allah dalam Surat Al-Maidah: Dan jangan tolong-menolong dalam berbuat
dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah
amat berat siksa-Nya.” (QS. Al Maidah:
2). Ayat ini menunjukkan bahwa terlarang saling tolong menolong dalam
maksiat atau dosa.Allah memerintahkan kita untuk tolong-menolong dalam hal
kebaikan dan sebaliknya Allah melarang keras tolong-menolong dalam hal
kejahatan. Bahwa siapapun yang terlibat dalam dosa semuanya berdosa dan dikutuk
Allah.( Shihab,2009).
Maimunah adalah salah seorang
menyembunyikan keimanannya tersebut. Beliau tidak terhenti sebatas
menyembunyikan keimanan, tetapi beliau inginkan agar dapat masuk islam secara
sempurna dengan penuh izzah (kewibawaan) yang tulus agar terdengar oleh semua
orang tentang keinginannya untuk masuk islam. Dan di antara harapannya kelak
akan bernaung di bawah atap nubuwwah sehingga dia dapat minum pada mata air
agar memenuhi perilakunya yang haus akan aqidah yang istimewa tersebut, agar
akhirnya merubah kehidupan beliau menjadi seorang pemuka bagi generasi yang
akan datang. (Mahmud
dkk, 2012)
3.1.2
Tolong
Menolong Mengingatkan dalam Kebenaran
Allah
SWT memerintahkan hamba-hambaNya yang beriman supaya saling tolong-menolong dan
bekerjasama, dengan syarat mestilah atas dasar kebenaran dan ketakwaan, dan
melarang mereka untuk tolong-menolong dan bekerja sama dalam perkara yang
haram.( Suraiya,2011)
3.1.3
Tolong
Menolong Mengingatkan dalam Kesabaran
Berdasarkan
konsekuensi tabiat, naluri dan lingkungannya, manusia selalu berada dalam
kerugian. Tidak ada satu orangpun di dunia ini yang mampu menghindari kerugian
kecuali orang-orang yang beriman kepada Allah, hari akhirat, dan hari
pembalasan amal, serta beramal saleh, memperbaiki akhlaknya dengan sesama
manusia dan saling member wasiat pada kebenaran dan kesabaran serta tabah
menanggung risiko dalam menempuh jalur kesabaran itu, termasuk sabar ketika
menegakkan amar ma’ruf nahi mungkar (Ridha, 2007)
Khadijah
adalah seorang istri yang mencintai suaminya dan beriman, berdiri mendampingi
suaminya untuk menolong, menguatkan dan membantunya serta menolong beliau dalam
menghadapi kerasnya gangguan dan ancaman. Khadijah meneguhkan pendiriannya,
menghiburnya, membenarkannya dan mengingatkannya tidak berartinya celaan
manusia kepada beliau.
(Mahmud
dkk,2012)
3.2
Bagus Moralnya
3.2.1
Tauhid ( kebebasan
)
Tauhid
merupakan satu kunci utama dalam agama Islam, artinya seseorang dikatakan
beragama jika tidak lepas dari tauhid. Pengertian tauhid sendiri adalah percaya
kepada Tuhan atau meng-Esa-kan Tuhan ( hanafi, 1996 ). Sekalipun tauhid sebagai
bentuk manifestasi dari sikap percaya kepada tuhan yang dilakukan oleh penganut
agama tetapi cara bertauhidnya berbeda-beda. ( Nurulyamin, 2004 ). Karena
bagaimanapun tingkat kepercayaan kepada Tuhan dalam diri seseorang tidak dapat
dilihat dan dihitung dengan angka dengan oleh manusia lainnya.
Adapun ajaran tauhid dalam islam sebagaimana difirmankan
oleh Allah swt dalam surat Al-baqarah ayat 163 yang artinya : “ Dan Tuhanmu
adalah Tuhan yang Maha Esa, tidak ada Tuhan selain Dia yang Maha Pengasih lagi
Maha Penyayang”.
( Universitas Islam Indonesia, 2003 ).
3.2.2 Nikah ( nilai keluarga )
Dalam pandangan islam pernikahan merupakan konsep illahi
yang didalamnya terkandung unsure-unsur religi maupun unsure social. Pernikahan
sebagai suatu cara membentuk keluarga merupakan perintah agama ( QS. An-nisa:3
), agar manusia dapat hidup tentram dan bahagia ( QS. Ar-Rum : 21 ). Selanjutnya jika dilihat dari sisi hokum
Islam, pernikahan merupakan suatu adat penyerahan dan penyerahan ( ijab qobul )
yang mengandung makna sangat dalam ( Suwaid, 2006 ).
Namun pada akhir-akhir ini kecenderungan demoralisasi dalam
kehidupan berkembang dengan luar biasa. berkembangnya seks bebas dikalangan
remaja merupakan suatu hal yang sangat mengkhawatirkan. Penelitian terhadap
remaja di 11 kota besar di Indonesia menghasilkan suatu kesimpulan bahwa 20%
remaja telah melakukan seks bebas sebelum nikah ( Yusuf, 2007 ).
3.2.3 Hayati ( nilai kemanusiaan )
Manusia semuanya
dimata Allah itu sama sedrajat. Hal ini dijelaskan pula dalam pancasila sila ke
2 yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab, dijelaskan pula dalam surat
al-hujarat ayat 13.(
Universitas Islam Indonesia, 2003 ).
3.2.4 Adil ( nilai keadilan )
Adil adalah proporsional, sesuai dengan kebutuhan
masing-masing. Pemimpin harus bersikap adil, karena jika pemimpin tidak adil
maka memunculkan kecemburuan masyarakat yang dapat memicu kerawanan social,
konflik dan ketegangan dalam masyarakat ( Hakim, 2007 ).
3.2.5 Amanah ( nilai kejujuran )
Amanah dapat ditampilkan dalam bentuk ketrbukaan, kejujuran, pelayanan yang
optimal, ihsan ( berbuat yang terbaik dalam segala hal untuk memberikan
pelayanan kepada masyarakat ). ( Hakim, 2007 ).
CONTOH TOKOH
PEMIMPIN YANG AMANAH :
Sosok
yang satu ini terkenal sebagai ketua partai dan juga mantan Jenderal di Era
Reformasi. Pada kesempatan ini kita akan membahas tentang biografi Wiranto.
Jenderal TNI Dr. H. Wiranto, SH lahir di Yogyakarta pada 4 April 1947.
Beliau adalah tokoh militer Indonesia dan seorang politikus. Beliau menjabat
sebagai Panglima TNI pada periode 1998 sampai 1999. Setelah selesai masa
jabatan, ia menjabat sebagai Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat atau Hanura.
Beliau menempuh pendidikan di SMA Negeri 6 Surakarta, Akademi Militer Nasional,
Sekolah Staf dan Komando TNI AD, Universitas Terbuka Jurusan Administrasi
Negara, Lemhannas RI, Perguruan Tinggi Ilmu Hukum Militer.
Karir militer beliau mulai menanjak sejak menjadi ajudan presiden pada tahun 1987 hingga 1991, menjabat Kasdam Jaya, Pangdam Jaya, Pangkostrad dan KSAD. Setelah menjabat sebagai KSAD, beliau ditunjuk oleh Presiden Soeharto menjadi Pangab pada tahun 1998 hingga era B.J. Habibie. Beliau sempat di duga terlibat dalam perang Timor Timur pada tahun 1999 bersama lima perwira lain dan di dakwa pengadilan PBB terlibat kekerasan yang menyebabkan 1500 warga Timor Timur tewas, namun pengadilan HAM Indonesia menolak da melakukan penyelidikan terhadap perwira dan aparat kepolisisan yang di duga terlibat. Penolakan tersebut dianggap sebuah pelecehan dan membuat Deplu AS marah, sehingga Wiranto beserta temannya dilarang masuk ke Amerika Serikat.
Karirnya mulai terang setelah Gus Dur menjabat sebagai Presiden, ia dipercaya untuk
menjabat
sebagai Menteri Koordinator Politik dan Keamanan, namun tidak lama kemudia ia
dinonaktifkan dan mengundurkan diri. Setelah berhasil menyisihkan Partai Golkar
yang di ketuai Ir. Akbar Tanjung, ia maju sebagai kandidat Presiden pada tahun
2004 bersama Salahuddin wahid namun gagal menjabat sebagai Presiden.
Pada tahun 2006, ia mendeklarasikan Partai Hanura dan ia menjabat sebagai ketua umum dalam partai tersebut.setelah pemilu legeslatif 2009, ia bersama Jusuf Kalla mengumumkan pencalonannya sebagai pasangan capres dan cawapres, yaitu Jusuf Kalla sebagai capres dan Wiranto sebagai cawapres, namun kembali gagal meraih kursi presiden pada pemilu tahun 2009.
Pada tahun 2013, Wiranto bersama dengan Hary Tanoesoedibjo secara resmi mendeklarasikan diri sebagai pasangan capres dan cawapres dengan mengusung slogan “pasti maju Indonesia”. Pengalaman Wiranto selama 35 tahun di militer dan pengusaha sukses Harry dianggap dapat memahami dan mengerti persoalan ekonomi nasional.
Wiranto memiliki istri bernama Hj. Rugaiya Usman dan dikaruniai 3 anak, yang bernama Amalia Santi, Ika Mayasari dan alm Zainal Nur Rizky. Wiranto sangat bersahaja dalam mendidik anak-anaknya dan mengutamakan pelajaran agama sebagai bekal hidup. Selain itu ia menerapkan demokrasi di keluarganya sehingga anak-anaknya bebas menentukan pilihannya, ia tidak mengembangkan dinasti politik pada keluarga karena hal tersebut tidak mendidik dalam demokrasi.
Pada tahun 2006, ia mendeklarasikan Partai Hanura dan ia menjabat sebagai ketua umum dalam partai tersebut.setelah pemilu legeslatif 2009, ia bersama Jusuf Kalla mengumumkan pencalonannya sebagai pasangan capres dan cawapres, yaitu Jusuf Kalla sebagai capres dan Wiranto sebagai cawapres, namun kembali gagal meraih kursi presiden pada pemilu tahun 2009.
Pada tahun 2013, Wiranto bersama dengan Hary Tanoesoedibjo secara resmi mendeklarasikan diri sebagai pasangan capres dan cawapres dengan mengusung slogan “pasti maju Indonesia”. Pengalaman Wiranto selama 35 tahun di militer dan pengusaha sukses Harry dianggap dapat memahami dan mengerti persoalan ekonomi nasional.
Wiranto memiliki istri bernama Hj. Rugaiya Usman dan dikaruniai 3 anak, yang bernama Amalia Santi, Ika Mayasari dan alm Zainal Nur Rizky. Wiranto sangat bersahaja dalam mendidik anak-anaknya dan mengutamakan pelajaran agama sebagai bekal hidup. Selain itu ia menerapkan demokrasi di keluarganya sehingga anak-anaknya bebas menentukan pilihannya, ia tidak mengembangkan dinasti politik pada keluarga karena hal tersebut tidak mendidik dalam demokrasi.
BAB IV PROFESIONAL
DALAM KEPEMIMPINAN
Betapa perlunya profesional tugas dan pekerjaan dijiwai
dengan semangat amanah yaitu jujur dan adil. Bila setiap muslim menyadari tugas
dan tanggung jawab insya Allah mampu meningkatkan semangat kerja prestatif
dengan dilandasi dengan kejujuran, keadilan, ketaatan, keikhlasan dan kerja
sama ( Fajal, 2005 ).
4.1.1
Bekerja dengan memiliki keahlian
Keahlian
dan kemauan kita untuk belajarlah yang bisa mempercepat kesuksesan. Dengan
keahlian yang tinggi, tentu kita akan mudah mencari pekerjaan atau bahkan
membuka lapangan pekerjaan.(Somadoyo,2011)
4.1.2
Pengendalian mutu
Pengertian Mutu/kualitas mencakup segala
keistimewaan atau keunggulan yang memberikan kepuasan total kepada konsumen,
meliputi keunggulan dalam kualitas
produk, harga, ketepatan waktu, pelayanan, keamanan dan pertimbangan
moral.(Sukayat,2009)
4.1.3
Bekerja sebagai sebuah ibadah
Dalam surat Adz-Dzariyat ditegaskan bahwa Al-qur’an menuntut
agar semuakerjaaan hendaknya menjadi ibadah kepada Allaha, apa pun jenis dan
bentuknya. Karena itu, Al-Quran memerintahkan untuk melakukan aktivitas apa pun setelah
menyelesaikan ibadah ritual. Seperti dalam firman Allah : Apabila telah
melaksanakan shalat (Jumat), bertebaranlah kamu di muka bumi dan carilah
karunia Allah, dan selalu ingatlah Allah supaya kamu beruntung (QS Al-Jum'ah
[62]: 10)
( Shihab, 2007 ).
4.1.4
Bekerja sebagai sebuah amanah
Jika pekerjaan dipandang sebagai amanah, maka seseorang akan
menyadari bahwa dia mengambil peran dalam sebuah sistem. Sadar bahwa amanah
utama yang diembannnya memiliki dampak pada pekerjaan dan urusan orang lain.
Kesadaran ini akan membawa seseorang untuk memberikan lebih dalam menuntaskan
pekerjaan, berinisiatif, dan tidak hanya terkotak-kotak pada poin kontrak.
Seseorang akan bekerja sebaik-baiknya agar tidak merugikan pekerjaan rekan
kerjanya, persis seperti analogi kopi yang saya sebut di atas.(Priatna,2004)
4.1.5
Bekerja dengan sungguh-sungguh
Dalam AL-qur’an Allah tidak memerintahkan hanya asal bekerja
saja namun harus dengan sungguh-sungguh, sepenuh hati. Al=qur’an tidak member
peluang kepada seseorang untuk tidak melakukan aktivitas kerja sepanjang saat
yang dialaminya dalam kehidupan dunia ini. Ditegaskan dalam surat Al-ashr ayat
5-6 yang artinya “ karena sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan,
sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan “( Shihab, 2007 ).
4.1.6
Menghargai waktu
”Demi waktu. Sesungguhnya manusia ada dalam kerugian.” Dalam
Alquran surat Alashr ayat 1 dan 2 ini, Allah SWT bersumpah dengan salah satu
makhluknya, yaitu waktu. Sumpah Allah ini menandakan bahwa waktu memiliki arti
yang sangat penting untuk senantiasa diperhatikan oleh
manusia.(Nurulyamin,2004)
4.1.7
Kerjasama
Dalam kerjasama kita juga harus dapat melakukan komunikasi
yang baik antar anggota. Komunikasi yang terhambat membuat banyak rencana yang
telah dibuat menjadi terhambat. Tujuan komunikasi sendiri adalah tersampaikanya
apa yang ingin anda sampaikan kepada orang lain. Komunikasi yang baik dan
efektif tidak menuntut banyak kata-kata yang indah yang membuat orang
terpesona. Kominikasi efektif merupakan komunikasi yang sederhana, tidak
bertele-teledan tepat pada sasaran yang dimaksud ( Multitama, 2007 ).
4.1.8
Bekerja dengan ilmu
Semakin besar kemampuan dan
pengetahuanya terhadap urusan pekerjaan, pengaruhnya akan semakin kuat. Allah
telah berfirman dalam surat Al-Mulk ayat 1 yang artinya “ Maha Suci Allah yang
ditangan-Nya lah segala kerajaan, dan Dia Maha kuasa atas segala sesuatu”.
Kekuasaan berada ditangan-Nya sehingga Dia mampu berbuat apa saja yang
dikehendaki. Karena tidak ada yang mampu berbuat apa saja kecuali Allah. (
Hakim, 2007 ).
4.2 GAYA KEPEMIMPINAN DI MASA
RASULULLAH
Hijrah berarti perpindahan/migrasi dari nabi Muhammad dan
pengikutnya dari Makkah ke Madinah. Hal
ini terjadi karena ada isu mengenai akan dibunuhnya Nabi Muhammad SAW, maka
secara diam-diam Nabi Muhammad bersama Abu Bakar pergi meninggalkan kota
Makkah. Sedikit demi sedikit Nabi Muhammad dan pengikutnya berhijrah ke Yastrib
320 km utara Makkah. Yang kemudian kota Yastrib berubah nama menjadi Madinah (
Shamsi, 2007 ).
Kepemimpinan nabi Muhammad terbagi didua kota yaitu di
Makkah ( selama 13 tahun ) dan di Madinah ( selama 10 tahun ). Namun, di waktu
yang lebih singkat jika dibandingkan dengan periode Makkah, Rasulullah berhasil
menjadikan masyarakat di kota Madinah sejahtera, atau yang biasa disebut masyarakat
madani. Terminologi masyarakat madani pertama kali dipopulerkan oleh Mohammad
An-Nuqaib Al-Attas, yaitu Mujtamak madani yang secara etimologi mempunyai dua
arti: pertama, masyarakat kota. Kedua masyarakat yang beradap (masyarakat
tamaddun). Dalam bahasa Inggris dikenal dengan civilty atau civilation,
dalam makna ini masyarakat madani dapat berarti dengan Civil Society yaitu
masyarakat yang menjunjung peradaban.( Barnadib,2008).
Dalam periode Madinah, konsep ini terlihat lebih jelas
dibanding periode Mekah. Rasulullah telah menjadikan Madinah dengan kondisi
yang begitu plural, berikut dengan berbagai aliran kepercayaan yang ada di
dalamanya sebagai basis untuk meletakkan fondasi keislaman dan kemasyarakatan
secara inklusif.
(
Al-Mabarkafuri, 2008 ).
Contoh tokoh pemimpin
Jokowi-JK Adalah Tokoh Arsitek Pembangunan dan Ekonomi
Pasangan
calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 2 (dua) Joko Widodo dan Jusuf
Kalla (Jokowi-JK) memiliki hubungan yang erat dengan rakyat Indonesia. Kedua
pasangan ini terlahir sebagai leadership yang bisa dibilang sukses dan
menonjol. Paling tidak mereka (Jokowi-JK) bisa dikatakan sebagai dua tokoh
arsitek dibidang pembangunan pemerintahan maupun dibidang ekonomi yang sangat
piawai. Pendapat ini disampaikan oleh Koordinator Indonesian Democration Reform
Intitute atau INDEI di Jakarta.
Menurut
Mony, daya tanggap dan keberpihakan Jokowi-JK terhadap problem pembangunan
serta permasalahan ekonomi selalu cepat menuai solusi dan populis. Keduanya
memiliki karateristik kerja yang mirip sebagai tokoh pemimpin yang pekerja
keras untuk kepentingan banyak orang. Ciri khas yang begitu dekat dengan rakyat
dan selalu memolopori visi kebijakan yang cemerlang dalam membangun bangsa ini.
Sehingga sangat wajar menjadi tokoh teladan dan tokoh arsitek dibidang
pembangunan maupun ekonomi. Hal ini terbukti ketika keduanya memiliki segudang
pengalaman (track record) kepemimpinan di lembaga pemerintahan.
“Jokowi-JK
itu adalah dua tokoh bangsa terbaik yang potensial dan selalu bekerja untuk
rakyat, keduanya sudah teruji dan memiliki keahlian sebagai arsitek pembangunan
dan ekonomi bangsa ini” ujar Mony lagi.
Joko
Widodo (Jokowi) dibilang cemerlang saat memimpin Kota Solo, diberikan mandat
sebagai Gubernur DKI Jakarta dengan pola kebijakannnya yang mampu mengatasi
masalah-masalah PKL secara damai dan toleran, pelayanan publik secara
akuntabel, reformasi birokrasi, penataan transportasi hingga sampai tata kelola
dan efisiensi anggaran untuk kepentingan pembangunan. Sosoknya yang cekat dan
merakyat cukup menularkan efek positif terhadap dampak pembangunan di DKI
Jakarta.
Begitu halnya
dengan tokoh ekonom Jusuf Kalla (JK), pandangannya tentang ekonomi cukup
signifikan dan publik mengenangnya sebagai tokoh “Kallanomic”. Ditangan
dinginnya saat krisis ekonomi 2008 mengahantam bangsa ini, terobosannnya mampu
memadamkan api ekonomi bangsa kala itu sehingga ia disebut sebagai arsitek
pemulihan ekonomi. JK juga adalah tokoh yang dinilai ‘bersih’ karena itu
dapat diterima untuk semua golongan. Dan JK juga dapat disebut sebagai tokoh
bangsa yang nasionalis karena kepiawaiannya mampu menyatukan Poso, Ambon, dan
Aceh saat dilanda konflik sosial.
“Jokowi-JK
adalah pasangan pro rakyat, pasangan toleran, yang sama-sama memiliki jiwa
pembangunan dan ekonomi yang cukup baik di mata rakyat” ungkap Mony lagi.
Saat ini,
Jokowi-JK masih memiliki tempat harapan yang paling besar di hati rakyat
Indonesia. Peluang untuk menang di kancah Pilpres pada 9 Juli mendatang akan
semakin mudah karena sudah pernah berbuat untuk kesejahteraan masyarakat
Indonesia. Lewat pendekatan kebijakan pembangunan Bottom-Up mampu
memberikan tawaran dan solusi yang tepat dan inovatif bagi masyarakat, sehingga
akan menumbuhkan rasa kepemilikan masyarakat terhadap pembangunan yang
dilakukan kedepan.
Hemat Mony
melanjutkan, program pembangunan maupun visi ekonomi Jokowi-JK begitu menyentuh
dengan kebutuhan rakyat, salah satunya adalah penanggulangan kemiskinan
pertanian dan dukungan re-generasi petani melalui pencanangan 1.000 desa
berdaulat benih hingga tahun 2019. Sementara Pembangunan infrastrukturnya akan
dicanangkan melalui pembangunan sebanyak 2.000 km jalan baru dan pembangunan
5.000 pasar tradisional secara merata di Indonesia.
Intinya
berdikari secara ekonomi hal ini akan diwujudakan oleh Jokowi-JK sebagai
kemampuan negara untuk memenuhi kebutuhan masyarakat baik kebutuhan dasar (basic
needs) seperti sandang, pangan dan papan, maupun pelayanan-pelayanan dasar
(basic service) berupa pendidikan dan kesehatan bagi rakyat kecil.
Dimana penggunaan sumber daya ekonomi dan pengelolaan anggaran negara adalah
untuk memenuhi hak dasar warga negara Indonesia, ungkap Mony lagi.
(Wahada
Mony.2014)
CONTOH TOKOH PEMIMPIN
Jokowi-JK Adalah Tokoh Arsitek Pembangunan dan Ekonomi
Pasangan
calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 2 (dua) Joko Widodo dan Jusuf
Kalla (Jokowi-JK) memiliki hubungan yang erat dengan rakyat Indonesia. Kedua
pasangan ini terlahir sebagai leadership yang bisa dibilang sukses dan
menonjol. Paling tidak mereka (Jokowi-JK) bisa dikatakan sebagai dua tokoh
arsitek dibidang pembangunan pemerintahan maupun dibidang ekonomi yang sangat
piawai. Pendapat ini disampaikan oleh Koordinator Indonesian Democration Reform
Intitute atau INDEI di Jakarta.
Menurut
Mony, daya tanggap dan keberpihakan Jokowi-JK terhadap problem pembangunan
serta permasalahan ekonomi selalu cepat menuai solusi dan populis. Keduanya
memiliki karateristik kerja yang mirip sebagai tokoh pemimpin yang pekerja
keras untuk kepentingan banyak orang. Ciri khas yang begitu dekat dengan rakyat
dan selalu memolopori visi kebijakan yang cemerlang dalam membangun bangsa ini.
Sehingga sangat wajar menjadi tokoh teladan dan tokoh arsitek dibidang
pembangunan maupun ekonomi. Hal ini terbukti ketika keduanya memiliki segudang
pengalaman (track record) kepemimpinan di lembaga pemerintahan.
“Jokowi-JK
itu adalah dua tokoh bangsa terbaik yang potensial dan selalu bekerja untuk
rakyat, keduanya sudah teruji dan memiliki keahlian sebagai arsitek pembangunan
dan ekonomi bangsa ini” ujar Mony lagi.
Joko
Widodo (Jokowi) dibilang cemerlang saat memimpin Kota Solo, diberikan mandat
sebagai Gubernur DKI Jakarta dengan pola kebijakannnya yang mampu mengatasi
masalah-masalah PKL secara damai dan toleran, pelayanan publik secara
akuntabel, reformasi birokrasi, penataan transportasi hingga sampai tata kelola
dan efisiensi anggaran untuk kepentingan pembangunan. Sosoknya yang cekat dan
merakyat cukup menularkan efek positif terhadap dampak pembangunan di DKI
Jakarta.
Begitu halnya
dengan tokoh ekonom Jusuf Kalla (JK), pandangannya tentang ekonomi cukup
signifikan dan publik mengenangnya sebagai tokoh “Kallanomic”. Ditangan
dinginnya saat krisis ekonomi 2008 mengahantam bangsa ini, terobosannnya mampu
memadamkan api ekonomi bangsa kala itu sehingga ia disebut sebagai arsitek
pemulihan ekonomi. JK juga adalah tokoh yang dinilai ‘bersih’ karena itu
dapat diterima untuk semua golongan. Dan JK juga dapat disebut sebagai tokoh
bangsa yang nasionalis karena kepiawaiannya mampu menyatukan Poso, Ambon, dan
Aceh saat dilanda konflik sosial.
“Jokowi-JK
adalah pasangan pro rakyat, pasangan toleran, yang sama-sama memiliki jiwa
pembangunan dan ekonomi yang cukup baik di mata rakyat” ungkap Mony lagi.
Saat ini,
Jokowi-JK masih memiliki tempat harapan yang paling besar di hati rakyat
Indonesia. Peluang untuk menang di kancah Pilpres pada 9 Juli mendatang akan
semakin mudah karena sudah pernah berbuat untuk kesejahteraan masyarakat
Indonesia. Lewat pendekatan kebijakan pembangunan Bottom-Up mampu
memberikan tawaran dan solusi yang tepat dan inovatif bagi masyarakat, sehingga
akan menumbuhkan rasa kepemilikan masyarakat terhadap pembangunan yang
dilakukan kedepan.
Hemat Mony
melanjutkan, program pembangunan maupun visi ekonomi Jokowi-JK begitu menyentuh
dengan kebutuhan rakyat, salah satunya adalah penanggulangan kemiskinan
pertanian dan dukungan re-generasi petani melalui pencanangan 1.000 desa
berdaulat benih hingga tahun 2019. Sementara Pembangunan infrastrukturnya akan
dicanangkan melalui pembangunan sebanyak 2.000 km jalan baru dan pembangunan
5.000 pasar tradisional secara merata di Indonesia.
Intinya
berdikari secara ekonomi hal ini akan diwujudakan oleh Jokowi-JK sebagai
kemampuan negara untuk memenuhi kebutuhan masyarakat baik kebutuhan dasar (basic
needs) seperti sandang, pangan dan papan, maupun pelayanan-pelayanan dasar
(basic service) berupa pendidikan dan kesehatan bagi rakyat kecil.
Dimana penggunaan sumber daya ekonomi dan pengelolaan anggaran negara adalah
untuk memenuhi hak dasar warga negara Indonesia, ungkap Mony lagi.
(Wahada
Mony.2014)
Contoh tokoh pemimpin
Jokowi-JK Adalah Tokoh Arsitek Pembangunan dan Ekonomi
Pasangan
calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 2 (dua) Joko Widodo dan Jusuf
Kalla (Jokowi-JK) memiliki hubungan yang erat dengan rakyat Indonesia. Kedua
pasangan ini terlahir sebagai leadership yang bisa dibilang sukses dan
menonjol. Paling tidak mereka (Jokowi-JK) bisa dikatakan sebagai dua tokoh arsitek
dibidang pembangunan pemerintahan maupun dibidang ekonomi yang sangat piawai.
Pendapat ini disampaikan oleh Koordinator Indonesian Democration Reform
Intitute atau INDEI di Jakarta.
Menurut
Mony, daya tanggap dan keberpihakan Jokowi-JK terhadap problem pembangunan
serta permasalahan ekonomi selalu cepat menuai solusi dan populis. Keduanya
memiliki karateristik kerja yang mirip sebagai tokoh pemimpin yang pekerja
keras untuk kepentingan banyak orang. Ciri khas yang begitu dekat dengan rakyat
dan selalu memolopori visi kebijakan yang cemerlangtrack record) kepemimpinan di lembaga pemerintahan.
“Jokowi-JK
itu adalah dua tokoh bangsa terbaik yang potensial dan selalu bekerja untuk
rakyat, keduanya sudah teruji dan memiliki keahlian sebagai arsitek pembangunan
dan ekonomi bangsa ini” ujar Mony lagi.
Joko
Widodo (Jokowi) dibilang cemerlang saat memimpin Kota Solo, diberikan mandat
sebagai Gubernur DKI Jakarta dengan pola kebijakannnya yang mampu mengatasi
masalah-masalah PKL secara damai dan toleran, pelayanan publik secara
akuntabel, reformasi birokrasi, penataan transportasi hingga sampai tata kelola
dan efisiensi anggaran untuk kepentingan pembangunan. Sosoknya yang cekat dan
merakyat cukup menularkan efek positif terhadap dampak pembangunan di DKI
Jakarta.
Begitu
halnya dengan tokoh ekonom Jusuf Kalla (JK), pandangannya tentang ekonomi cukup
signifikan dan publik mengenangnya sebagai tokoh “Kallanomic”. Ditangan
dinginnya saat krisis ekonomi 2008 mengahantam bangsa ini, terobosannnya mampu
memadamkan api ekonomi bangsa kala itu sehingga ia disebut sebagai arsitek
pemulihan ekonomi. JK juga adalah tokoh yang dinilai ‘bersih’ karena itu
dapat diterima untuk semua golongan. Dan JK juga dapat disebut sebagai tokoh
bangsa yang nasionalis karena kepiawaiannya mampu menyatukan Poso, Ambon, dan
Aceh saat dilanda konflik sosial.
“Jokowi-JK
adalah pasangan pro rakyat, pasangan toleran, yang sama-sama memiliki jiwa
pembangunan dan ekonomi yang cukup baik di mata rakyat” ungkap Mony lagi.
Saat ini,
Jokowi-JK masih memiliki tempat harapan yang paling besar di hati rakyat
Indonesia. Peluang untuk menang di kancah Pilpres pada 9 Juli mendatang akan
semakin mudah karena sudah pernah berbuat untuk kesejahteraan masyarakat
Indonesia. Lewat pendekatan kebijakan pembangunan Bottom-Up mampu
memberikan tawaran dan solusi yang tepat dan inovatif bagi masyarakat, sehingga
akan menumbuhkan rasa kepemilikan masyarakat terhadap pembangunan yang
dilakukan kedepan.
Hemat Mony
melanjutkan, program pembangunan maupun visi ekonomi Jokowi-JK begitu menyentuh
dengan kebutuhan rakyat, salah satunya adalah penanggulangan kemiskinan
pertanian dan dukungan re-generasi petani melalui pencanangan 1.000 desa
berdaulat benih hingga tahun 2019. Sementara Pembangunan infrastrukturnya akan
dicanangkan melalui pembangunan sebanyak 2.000 km jalan baru dan pembangunan 5.000
pasar tradisional secara merata di Indonesia.
Intinya
berdikari secara ekonomi hal ini akan diwujudakan oleh Jokowi-JK sebagai
kemampuan negara untuk memenuhi kebutuhan masyarakat baik kebutuhan dasar (basic
needs) seperti sandang, pangan dan papan, maupun pelayanan-pelayanan dasar
(basic service) berupa pendidikan dan kesehatan bagi rakyat kecil.
Dimana penggunaan sumber daya ekonomi dan pengelolaan anggaran negara adalah
untuk memenuhi hak dasar warga negara Indonesia, ungkap Mony lagi.
(Wahada
Mony.2014)
KESIMPULAN
·
Seorang pemimpin harus memiliki hubungan yang dekat dengan
Allah agar selalu ingat akan tanggung jawabnya.
·
Pada
dasarnya ajaran islam tentang tolong menolong memiliki batas-batas yang jelas
kita tidak boleh tolong menolong dalam berbuat dosa dan keburukan.
·
Perlunya profesional tugas dan pekerjaan dijiwai dengan semangat
amanah yaitu jujur dan adil.
·
Hijrah berarti perpindahan/migrasi dari nabi Muhammad dan
pengikutnya dari Makkah ke Madinah.
SARAN
·
Sebagai manusia kita harus menjalankan apa yang
menjadi kewajiban kita
·
Dekat dengan tuhan merupakan hal wajib agar kita
selalu dilindungi
·
Bukan hanya pemimpin saja yang harus memiliki
sifat-sifat yang sudah dijelaskan tadi, namun sebagai manusia biasa kita juga
harus memiliki sifat-sifat tersebut.
DAFTAR
PUSTAKA
Al-Mabarkafury,
Shafy Al-Rahman. 2008. Al-Rahîq Al-Makhtûm. : Dâr Al-Wafâ.
Kairo
Al-Q Ur’an Dan Terjemahanya. 1998.
Semarang : Toha Putra
Ahmad. 1996. Theology Islam (
Ilmu Kalam . Jakarta : Bulan Bintang
Amin, Syamsul Munir, M.A. 2009. Ilmu
Dakwah. Jakarta : Amzah
Azra,
A.2004. Identitas Dan Krisis Budaya Membangun Multikulturalisme Indonesia.
Jurnal Uin Syarif Hidayatullah. Jakarta
Barnadib,
Imam Dan Sutari Imam Barnadib. 2008. Beberapa Aspek Substansial Ilmu Pendidikan, Yogyakarta: Andi.
Darmawan, Cecep.2006. Kiat Sukses
Management Rasulullah. Bandung : Khazanah Intelektual.
Darminta, J, 2005. Kepemimpinan Religius dalam Peziarahan Hidup.
Penerbit Kanisius. Yogyakarta.
Donner, Fred. 1981. The Arly Islamic
Conquest. America : Princeton University Press.
Fajal, Basyarudin. 2005. Kepribadian
Muslim. Bandung : Ikatan Masjid Indonesia
Hakim, Abdul. 2007. Kepemimpinan
Islami. Semarang : Unissula Press Hanafi,
Hanafi, Ahmad. 1996. Theology
Islam ( Ilmu Kalam . Jakarta : Bulan Bintang
http://kolom-biografi.blogspot.com/2014/03/biografi-wiranto-pemimpin-yang-amanah.html
Langgulung, Hasan. 1989. Manusia
Dan Pendidikan, Suatu Analisa Psikologi Dan Pendidikan.
Jakarta
: Pustaka Al-Husna.
Madjid, Nurcholis. 1992. Islam
Doktrin Dan Peradaban. Jakarta : Paramadina
Mahmud, M san Musthafa A. 2012. Nissa’ Haular
Rasul. At-Tibyan Solo
Marwan, Ampera.2013. Tolong Menolong Antar Sesama dalam hal
Kebaikan. Badan Kesbang Polinmas : Kab. Rejang Lebang.
Multitama
Communication. 2007. The Power Of Leader Potret Kepemimpinan Islam Yang Diteladani Dan Dinantikan Kemarin, Hari
Ini, Dan Esok. Penerbit : Media Eka Sarana.
Naatsir.
1999. Dakwah Dan Tujuan Dalam Dr. Thohir Luth, M.Natsir: Dakwah Dan Pemikirsnnys.
Jakarta : Gema Insane Press.
Nurulyamin,
Anwar. 2004. Taman Mini Ajaran Islam :Alternative Mempelajari Islam.
Bandung : Remaja Rosdakarya
Omar,
Toha Yahya. 1979. Ilmu Dakwah. Jakarta : Wijaya.
Priatna,
Tedi. 2004. Reaktualisasi Paradigm Pendidikan Islam. Bandung : Pustaka
Bani Quraisy.
Ridha,2007.Memperbaiki Akhlak Sesama Manusia dan saling Berwasiat. Sahih
Muslim: Kudus.
Shihab,
M. Quraish. 2007. Membumikan Al-Qur’an Fugsi Dan Peran Wahyu Dalam Kehidupan
Masyarakat. Bandung : Mizan
Shihab, M. Quraish.2009. Membumikan
Al-Qur’an Fugsi Dan Peran Wahyu Dalam Kehidupan Masyarakat. Bandung :
Mizan.
Shamsi . 2007. Wawasan Al-Qur’an : Tafsir
Maudhu’i Atas Berbagai Persoalan Umat. Bandung : Mizan.
Somadoyo,
Samso. 2011. Strategi Dan Teknik Pembelajaran Membaca. Yogyakarta :Graha
Ilmu
Sukayat,
Tata. 2009. Quantum Dakwah. Jakarta:
Rineke CiptaWahada)
Suraiya, Ishak.2011. Model Kepemimpinan Etika Berlandas Sirah
Nabi Muhammad SAW. Jurnal Hadhari Vol 3 No 2 Universitas Kebangsaan Malaysia.Kuala
Lumpur.
Suwaid,
Muhammad Nur Absul Hafizh, 2006. Mendidik Anak Bersama Nabi ( Manhaj Al
Tarbiyah Al Nabawiyah Li Thifl ) Terjemahan Salafuddin Abu Sayid.
Solo : Pustaka Arafah.
Syafiie,
Inu Kencana. 2000. Al-Qur’an Dan Ilmu Administrasi. Jakarta : Rineke
Cipta
Universitas
Islam Indonesia, 2003. Al-Qur’an Karim Dan Terjemahnya, Jilid I. Yogyakarta
: UI Press.
Usman,
Husaini. 2006. Management, Teori, Praktik Dan Riset Pendidikan. Jakarta
: PT. Bumi Aksara.
Mony.2014.Radar
Online. Jakarta. Koordinator Indonesian Democration Reform Institute atau INDEI
Winardi.
1983. Pemimpin Dan Kepemimpinan Dalam Management. Bandung : Alumni
Yusuf,
Samsu Dan A. Juntika Nurihsan. 2007. Teori Kepribadian. Bandung :
Sekolah Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia Dan Remaja Rosdakarya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar