amilum

Jumat, 26 Juni 2015

Tugas Paper Kepemimpinan

KEPEMIMPINAN YANG HARUS DICONTOH










OLEH

           NAMA      : INDAH LARASATI
NIM           :D0A014027
KELAS      : F / DIII











     DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
2014









KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmatNya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah kepemimpinan.
Terwujudnya tugas makalah ini juga tidak terlepas dari pihak yang telah membantu. Oleh karena itu saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Muhammad Nuskhi yang telah memberikan arahan, sehingga dapat terselesaikannya makalah paper ini, serta dengan adanya beberapa sumber dari buku-buku yang sangat membantu dalam  mendukung  referensi saya untuk menyelesaikan tugas makalah paper ini.






                                                                Purwokerto, 18 Desember 2014
                                                                                                 

penulis







BAB 1 PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Sebagai manusia kita harus memiliki sikap yang dekat dengan ALLAH SWT. Karena kita harus memiliki ikatan dekat dengan tuhan kita. Seperti sholat wajib, sholat sunnah, puasa wajib, puasa sunnah, bersedekah, berkelakuan baik.
Efisien merupakan sikap tidak boros. Sebagai manusia kita harus selalu memiliki sifat efisien agar kita tidak membuang-buang sesuatu yang diperlukan secara Cuma-Cuma.
Manusia merupakan makhluk sosial yang saling membutuhkan bantuan satu sama lain. Namun kita harus tolong menolong dalam hal kebaikkan. Sebagai panutan atau pemimpin kita harus memiliki moral yang baik agar dapat dicontoh oleh masyarakat atau pengikutnya. Pemimpin yang profesional merupakan pemimpin yang dapat diandalkan dan dapat dipercaya.
1.2. Tujuan
a)      Mengkaji Gaya Kepemimpinan Rasulalloh.
b)      Mengkaji Pemimpin Yang Hubungannya Dekat Dengan Tuhan.
c)      Mengkaji Pemimpin Yang Efisien.
d)      Mengkaji  Pemimpin Yang Penolong.
e)      Mengkaji Pemimpin Yang Bermoral.
f)        Mengkaji Pemimpin Yang Profesional.

BAB II KEPEMIMPINAN MENURUT ISLAM
Secara etimologi, kepemimpinan berasal dari kata dasar pemimpin, dalam bahasa Inggrisnya “leadership” yang berati kepemimpinan, dari kata dasar “leader” berarti pemimpin dan akar katanya “to lead” yang terkandung beberapa arti yang saling erat berhubungan: bergerak lebih awal, berjalan di awal, mengambil langkah awal, berbuat paling dulu, mempelopori, mengarahkan pikiran-pendapat-orang lain, membimbing, menuntun, menggerakkan orang lain melalui pengaruhnya
( Usman, 2006 ).
Sedangkan menurut Inu Kencana Syafiie, secara etimologi kepemimpinan dapat diartikan sebagai berikut:
Berasal dari kata “pimpin” (dalam Bahasa Inggris “lead”) berarti bimbing atau tuntun. Dengan demikian di adalamnya ada dua fihak yaitu yang dipimpin (umat) dan yang memimpin (imam) ( Syafiie,2000)
Secara terminologi terdapat beberapa definisi tentang kepemimpinan. Seseorang pemimpin, baik ia merupakan pemimpin formal maupun informal menqqqjalankan atau melaksanakan “kepemimpinan” yang dengan sendirinya berbeda: derajatnya, bobotnya, daerah jangkauannya dan sasaran-sasarannya ( Winardi, 1983 )
Kepemimpinan adalah suatu proses dimana seseorang dapat menjadi pemimpin ( leader) melalui aktivitas yang terus menerus sehingga dapat mempengaruhi yang dipimpinnya.

2.1  Pemimpin yang dekat dengan tuhan
Seorang pemimpin harus memiliki hubungan yang dekat dengan Allah agar selalu ingat akan tanggung jawabnya. Secara kategorial Al-Qur’an mendudukan manusia kedalam dua fungsi pokok, yaitu sebagai hamba (‘abd ) Allah (Priatna,2004). Pandangan kategorikal ini tidak mengisyaratkan suatu pengertian yang bercorak dualisme dikotomik. Dengan penyebutan kedua fungsi ini, al-Quran ingin menekankan muatan fungsional yang harus diemban oleh manusia dalam melaksanakan tugas - tugas kesejarahan dalam kehidupannya di muka bumi. Pertama, manusia sebagai hamba (‘abid), dituntut untuk sukses menjalin hubungan secara vertikal dengan Tuhan. Kedua, manusia sebagai khalifah, dituntut untuk sukses menjalin hubungan secara horizontal dengan sesama makhluk. Tidak sukses sebagai hamba, jika seseorang gagal dalam menjalani tugasnya sebagai khalifatullah. Begitu sebaliknya, tidak sukses sebagai khalifah, jika seseorang gagal menjalin hubungan sebagai hamba dengan Tuhan. Manusia yang paripurna atau manusia seutuhnya (insan kamil) adalah orang yang sukses sebagai hamba juga sebagai khalifah ( Shihab, 2007 ).
Terpilihnya manusia sebagai khalifah dimuka bumi ini merupakan taqdir Allah dan Allah telah menciptakan manusia sebagai makhluk yang paling sempurna dibanding makhluk lainnya. ( Shihab, 2007 )
Selain sebagai Abdullah manusia juga ditugaskan untuk menjadi khalifah. Secara etimologi khalifah  oleh Nurcholis Madjid ( 1992 ) mengartikan khalifah dengan yang mengikuti dari belakang, jadi wakil atau pengganti di bumi. Sedangkan menurut M. Quraish Shihab ( 2007) kata khalifah, berakar dari kata khulafa' yang pada mulanya berarti belakang, kemudian seringkali diartikan sebagai pengganti. Karena yang menggantikan selalu berada atau datang di belakang, sesudah yang digantikannya
Secara terminologi Hasan Langgulung ( 1989 ) membagi pengertian khalifah berdasarkan siapa menggantikan siapa dalam kata khalifah disimpulkan menjadi tiga pendapat. Pertama, mengatakan bahwa umat manusia sebagai makhluk yang menggantikan makhluk yang lain yang telah menempati bumi ini. Dipercayai bahwa makhluk itu adalah jin. Kedua, khalifah hanya bermakna mana–mana kumpulan manusia menggantikan yang lain. Ketiga, Khalifah tidak sekadar seorang yang menggantikan orang lain, tapi ia (manusia) adalah pengganti Allah.  Khalifah bertindak dan berbuat sesuai dengan perintah Allah ( Langgulung, 1989 ).
M. Quraish Shihab memberi sebuah kongklusi, bahwa khalifah adalah seseorang yang diberi kedudukan oleh Allah untuk mengelola suatu wilayah, ia berkewajiban untuk menciptakan suatu masyarakat yang hubungannya dengan Allah baik, kehidupan masyarakatnya harmonis dan agama, akal, dan budayanya terpelihara ( Shihab, 2007 ).
Pandangan tersebut meniscyakan khalifah tidak akan berbuat sesuatu yang mencerminkan kemungkaran atau bertentangan dengan kehendak Tuhan. Untuk melaksanakan fungsi kekhalifahan dan peribadatan ini dengan baik, manusia membutuhkan pendidikan, dan sarana pendukung lainya. Ini menandakan kedudukan manusia di alam semesta ini, sebagaimana disebutkan al-Quran, sangat erat kaitannya dengan pendidikan. Manusia yang dapat melaksanakan fungsi-fungsi kekhalifahan dan peribadatan itulah yang diharapkan muncul dari kegiatan atau usaha-usaha pendidikan Islam. Karena manusia mempunyai keistimewaan di banding makhluk Allah yang lain, maka dapat kita lihat dalam surat Al-Baqoroh ayat 30-33 yang memaparkan proses kejadian manusia dan pengangkatannya sebagai khalifah
( Priatna, 2004 ).
Peta dan kompas itu adalah al Qur’an. Allah SWT menyatakan, al Qur’an adalah petunjuk bagi manusia (hudan linnas). Hal ini sesuai dengan firman allah yang artinya “Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil).”… (QS. Al Baqarah (2): 185).  ( Al-qur’an dan terjemahan, 1998 )
Para sahabat yang disebut khulafaurrasyidin terdiri dari empat orang khalifah yaitu :
1. Abu Bakar Ash-Shiddiq (11-13 H/632-634M).
Abu Bakar, nama lengkapnya ialah Abdullah bin Abi Quhafa At-Tammi. Di zaman pra Islam bernama Abdul Ka’bah, kemudian diganti oleh Nabi menjadi Abdullah. Gelar Ash-Shiddiq diperolehnya karena ia dengan segera membenarkan nabi dalam berbagai pristiwa, terutama Isra’ dan Mi’raj. Abu Bakar memangku jabatan khalifah selama dua tahun lebih sedikit, yang dihabiskannya terutama untuk mengatasi berbagai masalah dalam negeri yang muncul akibat wafatnya Nabi
(Amin, 2009 ).
2. Umar bin Khaththab (13-23H/634-644M)
Umar bin Khaththab nama lengkapnya adalah Umar bin Khaththab bin Nufail keturunan Abdul Uzza Al-Quraisi dari suku Adi; salah satu suku terpandang mulia. Umar dilahirkan di mekah empat tahun sebelum kelahiran Nabi Muhammad SAW. Ia adalah seorang berbudi luhur, fasih dan adil serta pemberani. ( Amin, 2009 ).
Selama pemerintahan Umar, kekuasaan Islam tumbuh dengan sangat pesat. Islam mengambil alih Mesopotamia dan sebagian Persia dari tangan dinasti Sassanid dari Persia (yang mengakhiri masa kekaisaran sassanid) serta mengambil alih Mesir, Palestina, Syria, Afrika Utara dan Armenia dari kekaisaran Romawi . Saat itu ada dua negara adi daya yaitu Persia dan Romawi. Namun keduanya telah ditaklukkan oleh kekhalifahan Islam dibawah pimpinan Umar. ( Donner, 1981 )
3. Utsman bin Affan (23-36H/644-656M).
Khalifah ketiga adalah Utsman bin Affan. Nama lengkapnya ialah Utsman bin Affan bin Abil Ash bin Umayyah dari suku Quraisy. Seperti halnya Umar, Utsman diangkat menjadi Khalifah melalui proses pemilihan. Bedanya, Umar dipilih atas penunjukan langsung sedangkan Utsman diangkat atas penunjukan tiadak langsung, yaitu melewati badan Syura yang dibentuk oleh Umar menjelang wafatnya ( Abu, 1996 ).
4.  Ali bin Abi Thalib.
Setelah Usman wafat, masyarakat beramai-ramai membaiat Ali bin Abi Thalib sebagai khalifah. Ali memerintah hanya enam tahun. Selama masa pemerintahannya, ia menghadapi berbagai pergolakan. Tidak ada masa sedikit pun dalam pemerintahannya yang dapat dikatakan setabil. Setelah menduduki jabatan khalifah, Ali memecat para gubernur yang di angkat oleh Usman. Dia juga menarik kembali tanah yang dihadiahkan Usman kepada penduduk dengan menyerahkan hasil pendapatannya kepada negara, dan memakai kembali sistem distribusi pajak tahunan diantara orang-orang Islam sebagaimana pernah ditetapkan Umar ( Amin, 2009 ).
2.2 Efesien
2.2.1 Dengan Dakwah
Secara etimologi (bahasa) dakwah berasal dari kata da’wah yang bersumber pada kata da’â-yad’û-da’watan yang berarti panggilan, ajakan atau seruan dan undangan atau do’a ( sukayat, 2009 )
2.2.2 Dengan Membaca
Membaca adalah mengemukakan atau membunyikan rangkaian lambang – lambang bahan tulis yang dilihatnya dari huruf menjadi kata, kemudian menjadi frasa, kalimat dan seterusnya.
2.2.3 Bergaul dengan Baik
Bergaul adalah salah satu cara yang dilakukan manusia untuk bersosialisasi dengan sesama manusia dan bergaul sudah menjadi suatu kebutuhan bagi setiap manusia.
2.2.4 suka Membantu
Seorang pemimpin yang baik adalah mempunya jiwa suka membantu yang kesusahan dimana jika ada bawahan ataupun yang lainnya terdapat kesulitan dia langsung membantunya dengan tulus dan tanpa ada rasa pamrih. (Darminta, 2005)
BAB III PEMIMPIN YANG PENOLONG, BAGUS MORALITASNYA
3.1  PENOLONG
3.1.1        Tolong menolong dalam kebaikan dan ketaqwaan
Menurut Azra (2004) Menyatakan pada dasarnya ajaran islam tentang tolong menolong memiliki batas-batas yang jelas kita tidak boleh tolong menolong dalam berbuat dosa dan keburukan. Dan dianjurkan untuk saling tolong menolong dalam kebaikan. Seperti  isi dari surat al-maidah ayat 2 yang ditafsirkan: “Dan tolong menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan danjaganlah tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelangarandanbertakwalah kamu kepada allah sesunguhnya allah amat beratsiksanya”.
Kesadaran kita untuk selalu bekerjasama dalam menghadapi segala persoalan, saling bantu membantu, tolong menolong dalam kebaikan , meminimalisir sikap angkuh  dan perilaku sombong dan mengubur ego pribadi kita guna menumbuhsuburkan kestabilan emosi, kepedulian sosial dan kematangan iman dan taqwa kepada sang Khalik ( Marwan Ampera,2013).
Zainab adalah seorang wanita yang mulia dan baik. Beliau bekerja dengan kedua tangannya, beliau menyamak kulit dan menyedekahkannya di jalan Allah yakni beliau bagi-bagikan kepada orang- orang miskin. Tatkala ‘Aisyah mendengar berita wafatnya Zainab beliau berkata: “ Telah pergi wanita yang mulia dan rajin beribadah, menyantuni para yatim dan para janda.” (Mahmud dkk, 2012)



3.1.2 Jangan tolong-menolong dalam kejahatan dan dosa
Allah memerintahkan hamba-hamba-Nya yang beriman supaya bertolong-tolongan dan bekerjasama dalam melakukan perbuatan baik, yaitu perkara kebajikan (al-birr), dan mencegah mereka daripada tolong-menolong dalam perkara kebatilan, dan melarang mereka bantu-membantu dan bekerjasama dalam perkara haram dan dosa (Ridha, 2007).
Dalam firman Allah dalam Surat Al-Maidah: Dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.” (QS. Al Maidah: 2). Ayat ini menunjukkan bahwa terlarang saling tolong menolong dalam maksiat atau dosa.Allah memerintahkan kita untuk tolong-menolong dalam hal kebaikan dan sebaliknya Allah melarang keras tolong-menolong dalam hal kejahatan. Bahwa siapapun yang terlibat dalam dosa semuanya berdosa dan dikutuk Allah.( Shihab,2009).
Maimunah adalah salah seorang menyembunyikan keimanannya tersebut. Beliau tidak terhenti sebatas menyembunyikan keimanan, tetapi beliau inginkan agar dapat masuk islam secara sempurna dengan penuh izzah (kewibawaan) yang tulus agar terdengar oleh semua orang tentang keinginannya untuk masuk islam. Dan di antara harapannya kelak akan bernaung di bawah atap nubuwwah sehingga dia dapat minum pada mata air agar memenuhi perilakunya yang haus akan aqidah yang istimewa tersebut, agar akhirnya merubah kehidupan beliau menjadi seorang pemuka bagi generasi yang akan datang. (Mahmud dkk, 2012)
3.1.2                  Tolong Menolong Mengingatkan dalam Kebenaran
Allah SWT memerintahkan hamba-hambaNya yang beriman supaya saling tolong-menolong dan bekerjasama, dengan syarat mestilah atas dasar kebenaran dan ketakwaan, dan melarang mereka untuk tolong-menolong dan bekerja sama dalam perkara yang haram.( Suraiya,2011)
3.1.3                  Tolong Menolong Mengingatkan dalam Kesabaran
Berdasarkan konsekuensi tabiat, naluri dan lingkungannya, manusia selalu berada dalam kerugian. Tidak ada satu orangpun di dunia ini yang mampu menghindari kerugian kecuali orang-orang yang beriman kepada Allah, hari akhirat, dan hari pembalasan amal, serta beramal saleh, memperbaiki akhlaknya dengan sesama manusia dan saling member wasiat pada kebenaran dan kesabaran serta tabah menanggung risiko dalam menempuh jalur kesabaran itu, termasuk sabar ketika menegakkan amar ma’ruf nahi mungkar (Ridha, 2007)
Khadijah adalah seorang istri yang mencintai suaminya dan beriman, berdiri mendampingi suaminya untuk menolong, menguatkan dan membantunya serta menolong beliau dalam menghadapi kerasnya gangguan dan ancaman. Khadijah meneguhkan pendiriannya, menghiburnya, membenarkannya dan mengingatkannya tidak berartinya celaan manusia kepada beliau.
(Mahmud dkk,2012)



3.2  Bagus Moralnya
            3.2.1 Tauhid ( kebebasan )
            Tauhid merupakan satu kunci utama dalam agama Islam, artinya seseorang dikatakan beragama jika tidak lepas dari tauhid. Pengertian tauhid sendiri adalah percaya kepada Tuhan atau meng-Esa-kan Tuhan ( hanafi, 1996 ). Sekalipun tauhid sebagai bentuk manifestasi dari sikap percaya kepada tuhan yang dilakukan oleh penganut agama tetapi cara bertauhidnya berbeda-beda. ( Nurulyamin, 2004 ). Karena bagaimanapun tingkat kepercayaan kepada Tuhan dalam diri seseorang tidak dapat dilihat dan dihitung dengan angka dengan oleh manusia lainnya.
Adapun ajaran tauhid dalam islam sebagaimana difirmankan oleh Allah swt dalam surat Al-baqarah ayat 163 yang artinya : “ Dan Tuhanmu adalah Tuhan yang Maha Esa, tidak ada Tuhan selain Dia yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang”.
( Universitas Islam Indonesia, 2003 ).

            3.2.2 Nikah ( nilai keluarga )
Dalam pandangan islam pernikahan merupakan konsep illahi yang didalamnya terkandung unsure-unsur religi maupun unsure social. Pernikahan sebagai suatu cara membentuk keluarga merupakan perintah agama ( QS. An-nisa:3 ), agar manusia dapat hidup tentram dan bahagia ( QS. Ar-Rum : 21 ).  Selanjutnya jika dilihat dari sisi hokum Islam, pernikahan merupakan suatu adat penyerahan dan penyerahan ( ijab qobul ) yang mengandung makna sangat dalam ( Suwaid, 2006 ). 
Namun pada akhir-akhir ini kecenderungan demoralisasi dalam kehidupan berkembang dengan luar biasa. berkembangnya seks bebas dikalangan remaja merupakan suatu hal yang sangat mengkhawatirkan. Penelitian terhadap remaja di 11 kota besar di Indonesia menghasilkan suatu kesimpulan bahwa 20% remaja telah melakukan seks bebas sebelum nikah ( Yusuf, 2007 ).
3.2.3 Hayati ( nilai kemanusiaan )
 Manusia semuanya dimata Allah itu sama sedrajat. Hal ini dijelaskan pula dalam pancasila sila ke 2 yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab, dijelaskan pula dalam surat al-hujarat ayat 13.( Universitas Islam Indonesia, 2003 ).
            3.2.4 Adil ( nilai keadilan )
Adil adalah proporsional, sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Pemimpin harus bersikap adil, karena jika pemimpin tidak adil maka memunculkan kecemburuan masyarakat yang dapat memicu kerawanan social, konflik dan ketegangan dalam masyarakat ( Hakim, 2007 ).
3.2.5  Amanah ( nilai kejujuran )
Amanah dapat ditampilkan dalam  bentuk ketrbukaan, kejujuran, pelayanan yang optimal, ihsan ( berbuat yang terbaik dalam segala hal untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat ). ( Hakim, 2007 ). 



CONTOH TOKOH PEMIMPIN YANG AMANAH :
Sosok yang satu ini terkenal sebagai ketua partai dan juga mantan Jenderal di Era Reformasi. Pada kesempatan ini kita akan membahas tentang biografi Wiranto. Jenderal TNI Dr. H. Wiranto, SH lahir di Yogyakarta pada 4 April 1947. Beliau adalah tokoh militer Indonesia dan seorang politikus. Beliau menjabat sebagai Panglima TNI pada periode 1998 sampai 1999. Setelah selesai masa jabatan, ia menjabat sebagai Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat atau Hanura. Beliau menempuh pendidikan di SMA Negeri 6 Surakarta, Akademi Militer Nasional, Sekolah Staf dan Komando TNI AD, Universitas Terbuka Jurusan Administrasi Negara, Lemhannas RI, Perguruan Tinggi Ilmu Hukum Militer.

Karir militer beliau mulai menanjak sejak menjadi ajudan presiden pada tahun 1987 hingga 1991, menjabat Kasdam Jaya, Pangdam Jaya, Pangkostrad dan KSAD. Setelah menjabat sebagai KSAD, beliau ditunjuk oleh Presiden Soeharto menjadi Pangab pada tahun 1998 hingga era
B.J. Habibie. Beliau sempat di duga terlibat dalam perang Timor Timur pada tahun 1999 bersama lima perwira lain dan di dakwa pengadilan PBB terlibat kekerasan yang menyebabkan 1500 warga Timor Timur tewas, namun pengadilan HAM Indonesia menolak da melakukan penyelidikan terhadap perwira dan aparat kepolisisan yang di duga terlibat. Penolakan tersebut dianggap sebuah pelecehan dan membuat Deplu AS marah, sehingga Wiranto beserta temannya dilarang masuk ke Amerika Serikat.

Karirnya mulai terang setelah Gus Dur menjabat sebagai Presiden, ia dipercaya untuk
menjabat sebagai Menteri Koordinator Politik dan Keamanan, namun tidak lama kemudia ia dinonaktifkan dan mengundurkan diri. Setelah berhasil menyisihkan Partai Golkar yang di ketuai Ir. Akbar Tanjung, ia maju sebagai kandidat Presiden pada tahun 2004 bersama Salahuddin wahid namun gagal menjabat sebagai Presiden.

Pada tahun 2006, ia mendeklarasikan Partai Hanura dan ia menjabat sebagai ketua umum dalam partai tersebut.setelah pemilu legeslatif 2009, ia bersama
Jusuf Kalla mengumumkan pencalonannya sebagai pasangan capres dan cawapres, yaitu Jusuf Kalla sebagai capres dan Wiranto sebagai cawapres, namun kembali gagal meraih kursi presiden pada pemilu tahun 2009.

Pada tahun 2013, Wiranto bersama dengan
Hary Tanoesoedibjo secara resmi mendeklarasikan diri sebagai pasangan capres dan cawapres dengan mengusung slogan “pasti maju Indonesia”. Pengalaman Wiranto selama 35 tahun di militer dan pengusaha sukses Harry dianggap dapat memahami dan mengerti persoalan ekonomi nasional.

Wiranto memiliki istri bernama Hj. Rugaiya Usman dan dikaruniai 3 anak, yang bernama Amalia Santi, Ika Mayasari dan alm Zainal Nur Rizky. Wiranto sangat bersahaja dalam mendidik anak-anaknya dan mengutamakan pelajaran agama sebagai bekal hidup. Selain itu ia menerapkan demokrasi di keluarganya sehingga anak-anaknya bebas menentukan pilihannya, ia tidak mengembangkan dinasti politik pada keluarga karena hal tersebut tidak mendidik dalam demokrasi.

BAB IV PROFESIONAL DALAM KEPEMIMPINAN
Betapa perlunya profesional tugas dan pekerjaan dijiwai dengan semangat amanah yaitu jujur dan adil. Bila setiap muslim menyadari tugas dan tanggung jawab insya Allah mampu meningkatkan semangat kerja prestatif dengan dilandasi dengan kejujuran, keadilan, ketaatan, keikhlasan dan kerja sama ( Fajal, 2005 ). 
4.1.1         Bekerja dengan memiliki keahlian
Keahlian dan kemauan kita untuk belajarlah yang bisa mempercepat kesuksesan. Dengan keahlian yang tinggi, tentu kita akan mudah mencari pekerjaan atau bahkan membuka lapangan pekerjaan.(Somadoyo,2011)
4.1.2         Pengendalian mutu
Pengertian Mutu/kualitas mencakup segala keistimewaan atau keunggulan yang memberikan kepuasan total kepada konsumen, meliputi keunggulan  dalam kualitas produk, harga, ketepatan waktu, pelayanan, keamanan dan pertimbangan moral.(Sukayat,2009)
4.1.3         Bekerja sebagai sebuah ibadah
Dalam surat Adz-Dzariyat ditegaskan bahwa Al-qur’an menuntut agar semuakerjaaan hendaknya menjadi ibadah kepada Allaha, apa pun jenis dan bentuknya. Karena itu, Al-Quran memerintahkan untuk  melakukan aktivitas apa pun setelah menyelesaikan ibadah ritual. Seperti dalam firman Allah : Apabila telah melaksanakan shalat (Jumat), bertebaranlah kamu di muka bumi dan carilah karunia Allah, dan selalu ingatlah Allah supaya kamu beruntung (QS Al-Jum'ah [62]: 10)
 ( Shihab, 2007 ).
4.1.4         Bekerja sebagai sebuah amanah
Jika pekerjaan dipandang sebagai amanah, maka seseorang akan menyadari bahwa dia mengambil peran dalam sebuah sistem. Sadar bahwa amanah utama yang diembannnya memiliki dampak pada pekerjaan dan urusan orang lain. Kesadaran ini akan membawa seseorang untuk memberikan lebih dalam menuntaskan pekerjaan, berinisiatif, dan tidak hanya terkotak-kotak pada poin kontrak. Seseorang akan bekerja sebaik-baiknya agar tidak merugikan pekerjaan rekan kerjanya, persis seperti analogi kopi yang saya sebut di atas.(Priatna,2004)
4.1.5         Bekerja dengan sungguh-sungguh
Dalam AL-qur’an Allah tidak memerintahkan hanya asal bekerja saja namun harus dengan sungguh-sungguh, sepenuh hati. Al=qur’an tidak member peluang kepada seseorang untuk tidak melakukan aktivitas kerja sepanjang saat yang dialaminya dalam kehidupan dunia ini. Ditegaskan dalam surat Al-ashr ayat 5-6 yang artinya “ karena sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan “( Shihab, 2007 ).



4.1.6         Menghargai waktu
”Demi waktu. Sesungguhnya manusia ada dalam kerugian.” Dalam Alquran surat Alashr ayat 1 dan 2 ini, Allah SWT bersumpah dengan salah satu makhluknya, yaitu waktu. Sumpah Allah ini menandakan bahwa waktu memiliki arti yang sangat penting untuk senantiasa diperhatikan oleh manusia.(Nurulyamin,2004)
4.1.7         Kerjasama
Dalam kerjasama kita juga harus dapat melakukan komunikasi yang baik antar anggota. Komunikasi yang terhambat membuat banyak rencana yang telah dibuat menjadi terhambat. Tujuan komunikasi sendiri adalah tersampaikanya apa yang ingin anda sampaikan kepada orang lain. Komunikasi yang baik dan efektif tidak menuntut banyak kata-kata yang indah yang membuat orang terpesona. Kominikasi efektif merupakan komunikasi yang sederhana, tidak bertele-teledan tepat pada sasaran yang dimaksud ( Multitama, 2007 ).
4.1.8         Bekerja dengan ilmu
Semakin besar kemampuan dan pengetahuanya terhadap urusan pekerjaan, pengaruhnya akan semakin kuat. Allah telah berfirman dalam surat Al-Mulk ayat 1 yang artinya “ Maha Suci Allah yang ditangan-Nya lah segala kerajaan, dan Dia Maha kuasa atas segala sesuatu”. Kekuasaan berada ditangan-Nya sehingga Dia mampu berbuat apa saja yang dikehendaki. Karena tidak ada yang mampu berbuat apa saja kecuali Allah. ( Hakim, 2007 ).

4.2 GAYA KEPEMIMPINAN DI MASA RASULULLAH
Hijrah berarti perpindahan/migrasi dari nabi Muhammad dan pengikutnya  dari Makkah ke Madinah. Hal ini terjadi karena ada isu mengenai akan dibunuhnya Nabi Muhammad SAW, maka secara diam-diam Nabi Muhammad bersama Abu Bakar pergi meninggalkan kota Makkah. Sedikit demi sedikit Nabi Muhammad dan pengikutnya berhijrah ke Yastrib 320 km utara Makkah. Yang kemudian kota Yastrib berubah nama menjadi Madinah ( Shamsi, 2007 ).
Kepemimpinan nabi Muhammad terbagi didua kota yaitu di Makkah ( selama 13 tahun ) dan di Madinah ( selama 10 tahun ). Namun, di waktu yang lebih singkat jika dibandingkan dengan periode Makkah, Rasulullah berhasil menjadikan masyarakat di kota Madinah sejahtera, atau yang biasa disebut masyarakat madani. Terminologi masyarakat madani pertama kali dipopulerkan oleh Mohammad An-Nuqaib Al-Attas, yaitu Mujtamak madani yang secara etimologi mempunyai dua arti: pertama, masyarakat kota. Kedua masyarakat yang beradap (masyarakat tamaddun). Dalam bahasa Inggris dikenal dengan civilty atau civilation, dalam makna ini masyarakat madani dapat berarti dengan Civil Society yaitu masyarakat yang menjunjung peradaban.( Barnadib,2008).
Dalam periode Madinah, konsep ini terlihat lebih jelas dibanding periode Mekah. Rasulullah telah menjadikan Madinah dengan kondisi yang begitu plural, berikut dengan berbagai aliran kepercayaan yang ada di dalamanya sebagai basis untuk meletakkan fondasi keislaman dan kemasyarakatan secara inklusif.
( Al-Mabarkafuri, 2008 ).
Contoh tokoh pemimpin
Jokowi-JK Adalah Tokoh Arsitek Pembangunan dan Ekonomi
Pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 2 (dua) Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK) memiliki hubungan yang erat dengan rakyat Indonesia. Kedua pasangan ini terlahir sebagai leadership yang bisa dibilang sukses dan menonjol. Paling tidak mereka (Jokowi-JK) bisa dikatakan sebagai dua tokoh arsitek dibidang pembangunan pemerintahan maupun dibidang ekonomi yang sangat piawai. Pendapat ini disampaikan oleh Koordinator Indonesian Democration Reform Intitute atau INDEI di Jakarta.
Menurut Mony, daya tanggap dan keberpihakan Jokowi-JK terhadap problem pembangunan serta permasalahan ekonomi selalu cepat menuai solusi dan populis. Keduanya memiliki karateristik kerja yang mirip sebagai tokoh pemimpin yang pekerja keras untuk kepentingan banyak orang. Ciri khas yang begitu dekat dengan rakyat dan selalu memolopori visi kebijakan yang cemerlang dalam membangun bangsa ini. Sehingga sangat wajar menjadi tokoh teladan dan tokoh arsitek dibidang pembangunan maupun ekonomi. Hal ini terbukti ketika keduanya memiliki segudang pengalaman (track record) kepemimpinan di lembaga pemerintahan.
“Jokowi-JK itu adalah dua tokoh bangsa terbaik yang potensial dan selalu bekerja untuk rakyat, keduanya sudah teruji dan memiliki keahlian sebagai arsitek pembangunan dan ekonomi bangsa ini” ujar Mony lagi.
Joko Widodo (Jokowi) dibilang cemerlang saat memimpin Kota Solo, diberikan mandat sebagai Gubernur DKI Jakarta dengan pola kebijakannnya yang mampu mengatasi masalah-masalah PKL secara damai dan toleran, pelayanan publik secara akuntabel, reformasi birokrasi, penataan transportasi hingga sampai tata kelola dan efisiensi anggaran untuk kepentingan pembangunan. Sosoknya yang cekat dan merakyat cukup menularkan efek positif terhadap dampak pembangunan di DKI Jakarta.
Begitu halnya dengan tokoh ekonom Jusuf Kalla (JK), pandangannya tentang ekonomi cukup signifikan dan publik mengenangnya sebagai tokoh “Kallanomic”. Ditangan dinginnya saat krisis ekonomi 2008 mengahantam bangsa ini, terobosannnya mampu memadamkan api ekonomi bangsa kala itu sehingga ia disebut sebagai arsitek pemulihan ekonomi.  JK juga adalah tokoh yang dinilai ‘bersih’ karena itu dapat diterima untuk semua golongan. Dan JK juga dapat disebut sebagai tokoh bangsa yang nasionalis karena kepiawaiannya mampu menyatukan Poso, Ambon, dan Aceh saat dilanda konflik sosial.
“Jokowi-JK adalah pasangan pro rakyat, pasangan toleran, yang sama-sama memiliki jiwa pembangunan dan ekonomi yang cukup baik di mata rakyat” ungkap Mony lagi.
Saat ini, Jokowi-JK masih memiliki tempat harapan yang paling besar di hati rakyat Indonesia. Peluang untuk menang di kancah Pilpres pada 9 Juli mendatang akan semakin mudah karena sudah pernah berbuat untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia. Lewat pendekatan kebijakan pembangunan Bottom-Up mampu memberikan tawaran dan solusi yang tepat dan inovatif bagi masyarakat, sehingga akan menumbuhkan rasa kepemilikan masyarakat terhadap pembangunan yang dilakukan kedepan.
Hemat Mony melanjutkan, program pembangunan maupun visi ekonomi Jokowi-JK begitu menyentuh dengan kebutuhan rakyat, salah satunya adalah penanggulangan kemiskinan pertanian dan dukungan re-generasi petani melalui pencanangan 1.000 desa berdaulat benih hingga tahun 2019. Sementara Pembangunan infrastrukturnya akan dicanangkan melalui pembangunan sebanyak 2.000 km jalan baru dan pembangunan 5.000 pasar tradisional secara merata di Indonesia.
Intinya berdikari secara ekonomi hal ini akan diwujudakan oleh Jokowi-JK sebagai kemampuan negara untuk memenuhi kebutuhan masyarakat baik kebutuhan dasar (basic needs) seperti sandang, pangan dan papan, maupun pelayanan-pelayanan dasar (basic service) berupa pendidikan dan kesehatan bagi rakyat kecil. Dimana penggunaan sumber daya ekonomi dan pengelolaan anggaran negara adalah untuk memenuhi hak dasar warga negara Indonesia, ungkap Mony lagi.
(Wahada Mony.2014)
CONTOH TOKOH PEMIMPIN
Jokowi-JK Adalah Tokoh Arsitek Pembangunan dan Ekonomi
Pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 2 (dua) Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK) memiliki hubungan yang erat dengan rakyat Indonesia. Kedua pasangan ini terlahir sebagai leadership yang bisa dibilang sukses dan menonjol. Paling tidak mereka (Jokowi-JK) bisa dikatakan sebagai dua tokoh arsitek dibidang pembangunan pemerintahan maupun dibidang ekonomi yang sangat piawai. Pendapat ini disampaikan oleh Koordinator Indonesian Democration Reform Intitute atau INDEI di Jakarta.
Menurut Mony, daya tanggap dan keberpihakan Jokowi-JK terhadap problem pembangunan serta permasalahan ekonomi selalu cepat menuai solusi dan populis. Keduanya memiliki karateristik kerja yang mirip sebagai tokoh pemimpin yang pekerja keras untuk kepentingan banyak orang. Ciri khas yang begitu dekat dengan rakyat dan selalu memolopori visi kebijakan yang cemerlang dalam membangun bangsa ini. Sehingga sangat wajar menjadi tokoh teladan dan tokoh arsitek dibidang pembangunan maupun ekonomi. Hal ini terbukti ketika keduanya memiliki segudang pengalaman (track record) kepemimpinan di lembaga pemerintahan.
“Jokowi-JK itu adalah dua tokoh bangsa terbaik yang potensial dan selalu bekerja untuk rakyat, keduanya sudah teruji dan memiliki keahlian sebagai arsitek pembangunan dan ekonomi bangsa ini” ujar Mony lagi.
Joko Widodo (Jokowi) dibilang cemerlang saat memimpin Kota Solo, diberikan mandat sebagai Gubernur DKI Jakarta dengan pola kebijakannnya yang mampu mengatasi masalah-masalah PKL secara damai dan toleran, pelayanan publik secara akuntabel, reformasi birokrasi, penataan transportasi hingga sampai tata kelola dan efisiensi anggaran untuk kepentingan pembangunan. Sosoknya yang cekat dan merakyat cukup menularkan efek positif terhadap dampak pembangunan di DKI Jakarta.
Begitu halnya dengan tokoh ekonom Jusuf Kalla (JK), pandangannya tentang ekonomi cukup signifikan dan publik mengenangnya sebagai tokoh “Kallanomic”. Ditangan dinginnya saat krisis ekonomi 2008 mengahantam bangsa ini, terobosannnya mampu memadamkan api ekonomi bangsa kala itu sehingga ia disebut sebagai arsitek pemulihan ekonomi.  JK juga adalah tokoh yang dinilai ‘bersih’ karena itu dapat diterima untuk semua golongan. Dan JK juga dapat disebut sebagai tokoh bangsa yang nasionalis karena kepiawaiannya mampu menyatukan Poso, Ambon, dan Aceh saat dilanda konflik sosial.
“Jokowi-JK adalah pasangan pro rakyat, pasangan toleran, yang sama-sama memiliki jiwa pembangunan dan ekonomi yang cukup baik di mata rakyat” ungkap Mony lagi.
Saat ini, Jokowi-JK masih memiliki tempat harapan yang paling besar di hati rakyat Indonesia. Peluang untuk menang di kancah Pilpres pada 9 Juli mendatang akan semakin mudah karena sudah pernah berbuat untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia. Lewat pendekatan kebijakan pembangunan Bottom-Up mampu memberikan tawaran dan solusi yang tepat dan inovatif bagi masyarakat, sehingga akan menumbuhkan rasa kepemilikan masyarakat terhadap pembangunan yang dilakukan kedepan.
Hemat Mony melanjutkan, program pembangunan maupun visi ekonomi Jokowi-JK begitu menyentuh dengan kebutuhan rakyat, salah satunya adalah penanggulangan kemiskinan pertanian dan dukungan re-generasi petani melalui pencanangan 1.000 desa berdaulat benih hingga tahun 2019. Sementara Pembangunan infrastrukturnya akan dicanangkan melalui pembangunan sebanyak 2.000 km jalan baru dan pembangunan 5.000 pasar tradisional secara merata di Indonesia.
Intinya berdikari secara ekonomi hal ini akan diwujudakan oleh Jokowi-JK sebagai kemampuan negara untuk memenuhi kebutuhan masyarakat baik kebutuhan dasar (basic needs) seperti sandang, pangan dan papan, maupun pelayanan-pelayanan dasar (basic service) berupa pendidikan dan kesehatan bagi rakyat kecil. Dimana penggunaan sumber daya ekonomi dan pengelolaan anggaran negara adalah untuk memenuhi hak dasar warga negara Indonesia, ungkap Mony lagi.
(Wahada Mony.2014)
Contoh tokoh pemimpin
Jokowi-JK Adalah Tokoh Arsitek Pembangunan dan Ekonomi
Pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 2 (dua) Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK) memiliki hubungan yang erat dengan rakyat Indonesia. Kedua pasangan ini terlahir sebagai leadership yang bisa dibilang sukses dan menonjol. Paling tidak mereka (Jokowi-JK) bisa dikatakan sebagai dua tokoh arsitek dibidang pembangunan pemerintahan maupun dibidang ekonomi yang sangat piawai. Pendapat ini disampaikan oleh Koordinator Indonesian Democration Reform Intitute atau INDEI di Jakarta.
Menurut Mony, daya tanggap dan keberpihakan Jokowi-JK terhadap problem pembangunan serta permasalahan ekonomi selalu cepat menuai solusi dan populis. Keduanya memiliki karateristik kerja yang mirip sebagai tokoh pemimpin yang pekerja keras untuk kepentingan banyak orang. Ciri khas yang begitu dekat dengan rakyat dan selalu memolopori visi kebijakan yang cemerlangtrack record) kepemimpinan di lembaga pemerintahan.
“Jokowi-JK itu adalah dua tokoh bangsa terbaik yang potensial dan selalu bekerja untuk rakyat, keduanya sudah teruji dan memiliki keahlian sebagai arsitek pembangunan dan ekonomi bangsa ini” ujar Mony lagi.
Joko Widodo (Jokowi) dibilang cemerlang saat memimpin Kota Solo, diberikan mandat sebagai Gubernur DKI Jakarta dengan pola kebijakannnya yang mampu mengatasi masalah-masalah PKL secara damai dan toleran, pelayanan publik secara akuntabel, reformasi birokrasi, penataan transportasi hingga sampai tata kelola dan efisiensi anggaran untuk kepentingan pembangunan. Sosoknya yang cekat dan merakyat cukup menularkan efek positif terhadap dampak pembangunan di DKI Jakarta.
Begitu halnya dengan tokoh ekonom Jusuf Kalla (JK), pandangannya tentang ekonomi cukup signifikan dan publik mengenangnya sebagai tokoh “Kallanomic”. Ditangan dinginnya saat krisis ekonomi 2008 mengahantam bangsa ini, terobosannnya mampu memadamkan api ekonomi bangsa kala itu sehingga ia disebut sebagai arsitek pemulihan ekonomi.  JK juga adalah tokoh yang dinilai ‘bersih’ karena itu dapat diterima untuk semua golongan. Dan JK juga dapat disebut sebagai tokoh bangsa yang nasionalis karena kepiawaiannya mampu menyatukan Poso, Ambon, dan Aceh saat dilanda konflik sosial.
“Jokowi-JK adalah pasangan pro rakyat, pasangan toleran, yang sama-sama memiliki jiwa pembangunan dan ekonomi yang cukup baik di mata rakyat” ungkap Mony lagi.
Saat ini, Jokowi-JK masih memiliki tempat harapan yang paling besar di hati rakyat Indonesia. Peluang untuk menang di kancah Pilpres pada 9 Juli mendatang akan semakin mudah karena sudah pernah berbuat untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia. Lewat pendekatan kebijakan pembangunan Bottom-Up mampu memberikan tawaran dan solusi yang tepat dan inovatif bagi masyarakat, sehingga akan menumbuhkan rasa kepemilikan masyarakat terhadap pembangunan yang dilakukan kedepan.
Hemat Mony melanjutkan, program pembangunan maupun visi ekonomi Jokowi-JK begitu menyentuh dengan kebutuhan rakyat, salah satunya adalah penanggulangan kemiskinan pertanian dan dukungan re-generasi petani melalui pencanangan 1.000 desa berdaulat benih hingga tahun 2019. Sementara Pembangunan infrastrukturnya akan dicanangkan melalui pembangunan sebanyak 2.000 km jalan baru dan pembangunan 5.000 pasar tradisional secara merata di Indonesia.
Intinya berdikari secara ekonomi hal ini akan diwujudakan oleh Jokowi-JK sebagai kemampuan negara untuk memenuhi kebutuhan masyarakat baik kebutuhan dasar (basic needs) seperti sandang, pangan dan papan, maupun pelayanan-pelayanan dasar (basic service) berupa pendidikan dan kesehatan bagi rakyat kecil. Dimana penggunaan sumber daya ekonomi dan pengelolaan anggaran negara adalah untuk memenuhi hak dasar warga negara Indonesia, ungkap Mony lagi.
(Wahada Mony.2014)




KESIMPULAN
·        Seorang pemimpin harus memiliki hubungan yang dekat dengan Allah agar selalu ingat akan tanggung jawabnya.
·        Pada dasarnya ajaran islam tentang tolong menolong memiliki batas-batas yang jelas kita tidak boleh tolong menolong dalam berbuat dosa dan keburukan.
·        Perlunya profesional tugas dan pekerjaan dijiwai dengan semangat amanah yaitu jujur dan adil.
·        Hijrah berarti perpindahan/migrasi dari nabi Muhammad dan pengikutnya  dari Makkah ke Madinah.
SARAN
·        Sebagai manusia kita harus menjalankan apa yang menjadi kewajiban kita
·        Dekat dengan tuhan merupakan hal wajib agar kita selalu dilindungi
·        Bukan hanya pemimpin saja yang harus memiliki sifat-sifat yang sudah dijelaskan tadi, namun sebagai manusia biasa kita juga harus memiliki sifat-sifat tersebut.







DAFTAR PUSTAKA

Al-Mabarkafury, Shafy Al-Rahman. 2008. Al-Rahîq Al-Makhtûm. : Dâr Al-Wafâ. Kairo
Al-Q Ur’an Dan Terjemahanya. 1998. Semarang : Toha Putra
Ahmad. 1996. Theology Islam ( Ilmu Kalam . Jakarta : Bulan Bintang
Amin, Syamsul Munir, M.A. 2009. Ilmu Dakwah.  Jakarta : Amzah
Azra, A.2004. Identitas Dan Krisis Budaya Membangun Multikulturalisme Indonesia. Jurnal Uin Syarif Hidayatullah. Jakarta
Barnadib, Imam Dan Sutari Imam Barnadib. 2008. Beberapa Aspek Substansial Ilmu  Pendidikan, Yogyakarta: Andi.
Darmawan, Cecep.2006. Kiat Sukses Management Rasulullah. Bandung : Khazanah Intelektual.
Darminta, J, 2005. Kepemimpinan Religius dalam Peziarahan Hidup. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.
Donner, Fred. 1981. The Arly Islamic Conquest. America : Princeton University Press.
Fajal, Basyarudin. 2005. Kepribadian Muslim. Bandung : Ikatan Masjid Indonesia
Hakim, Abdul. 2007. Kepemimpinan Islami. Semarang : Unissula Press Hanafi,
Hanafi, Ahmad. 1996. Theology Islam ( Ilmu Kalam . Jakarta : Bulan Bintang
http://kolom-biografi.blogspot.com/2014/03/biografi-wiranto-pemimpin-yang-amanah.html
Langgulung, Hasan. 1989. Manusia Dan Pendidikan, Suatu Analisa Psikologi Dan Pendidikan.
              Jakarta : Pustaka Al-Husna.
Madjid, Nurcholis. 1992. Islam Doktrin Dan Peradaban. Jakarta : Paramadina
Mahmud, M san Musthafa A. 2012. Nissa’ Haular Rasul. At-Tibyan Solo
Marwan, Ampera.2013. Tolong Menolong Antar Sesama dalam hal Kebaikan. Badan Kesbang Polinmas : Kab. Rejang Lebang.
Multitama Communication. 2007. The Power Of Leader Potret Kepemimpinan Islam   Yang Diteladani Dan Dinantikan Kemarin, Hari Ini, Dan Esok. Penerbit : Media Eka Sarana.
Naatsir. 1999. Dakwah Dan Tujuan Dalam Dr. Thohir Luth, M.Natsir: Dakwah Dan Pemikirsnnys. Jakarta : Gema Insane Press.
Nurulyamin, Anwar. 2004. Taman Mini Ajaran Islam :Alternative Mempelajari Islam. Bandung : Remaja Rosdakarya
Omar, Toha Yahya. 1979. Ilmu Dakwah. Jakarta : Wijaya.
Priatna, Tedi. 2004. Reaktualisasi Paradigm Pendidikan Islam. Bandung : Pustaka Bani Quraisy.
Ridha,2007.Memperbaiki Akhlak Sesama Manusia dan saling Berwasiat. Sahih Muslim: Kudus.
Shihab, M. Quraish. 2007. Membumikan Al-Qur’an Fugsi Dan Peran Wahyu Dalam Kehidupan Masyarakat. Bandung : Mizan
Shihab, M. Quraish.2009. Membumikan Al-Qur’an Fugsi Dan Peran Wahyu Dalam Kehidupan Masyarakat. Bandung : Mizan.
Shamsi    . 2007. Wawasan Al-Qur’an : Tafsir Maudhu’i Atas Berbagai Persoalan Umat. Bandung : Mizan.
Somadoyo, Samso. 2011. Strategi Dan Teknik Pembelajaran Membaca. Yogyakarta :Graha Ilmu
Sukayat, Tata. 2009. Quantum Dakwah. Jakarta: Rineke CiptaWahada)
Suraiya, Ishak.2011. Model Kepemimpinan Etika Berlandas Sirah Nabi Muhammad SAW. Jurnal Hadhari Vol 3 No 2 Universitas Kebangsaan Malaysia.Kuala Lumpur.
Suwaid, Muhammad Nur Absul Hafizh, 2006. Mendidik Anak Bersama Nabi ( Manhaj Al Tarbiyah Al Nabawiyah Li Thifl ) Terjemahan Salafuddin Abu Sayid. Solo : Pustaka Arafah.
Syafiie, Inu Kencana. 2000. Al-Qur’an Dan Ilmu Administrasi. Jakarta : Rineke Cipta
Universitas Islam Indonesia, 2003. Al-Qur’an Karim Dan Terjemahnya, Jilid I. Yogyakarta : UI Press.
Usman, Husaini. 2006. Management, Teori, Praktik Dan Riset Pendidikan. Jakarta : PT. Bumi Aksara.
Mony.2014.Radar Online. Jakarta. Koordinator Indonesian Democration Reform Institute atau INDEI
Winardi. 1983. Pemimpin Dan Kepemimpinan Dalam Management. Bandung : Alumni
Yusuf, Samsu Dan A. Juntika Nurihsan. 2007. Teori Kepribadian. Bandung : Sekolah Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia Dan Remaja Rosdakarya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar